Ide Kreatif Rancangan Ruang yang Berkesan ‘Luas dan Lega’ pada Rumah Tinggal

Ide Kreatif Rancangan Ruang yang Berkesan ‘Luas dan Lega’ pada Rumah Tinggal

Pernahkah berpikir bahwa dalam memiliki rumah idaman diawali dari ‘mimpi’, berupa imajinasi untuk membayangkan bentuk ataupun susunan ruang dengan wujud tertentu sesuai keinginan. Bayangan itu tentu saja harus diterapkan dalam bentuk rencana-rencana, yang sebaiknya dikonsultasikan dengan arsitek. Dalam proses pelaksanaan, pemilik rumah harus dilibatkan agar dapat diketahui kebiasaan ataupun kebutuhan ruang sehingga pemilik merasa nyaman. Jika hasil rancangan tersebut murni hanya dari arsitek, layaknya ikan yang ditempatkan di akuarium, tidak bebas dalam menentukan sesuai kebutuhan dan keinginan; terkecuali kalau low budget atau dibatasi keuangan.

Kali ini, penulis berbagi sedikit tips untuk menciptakan rancangan rumah agar nyaman dihuni berdasarkan pengalaman praktis dari kasus rancangan. Adapun tips-tipsnya sebagai berikut.

  1. Perencanaan letak ruang

Berdasarkan adaptasi bangunan terhadap iklim tropis, perlu diperhatikan letak ruangnya. Letak atau lokasi hunian merupakan konstanta yang tidak dapat berubah. Beruntung jika mendapatkan lokasi yang mengarah utara-selatan karena secara teoritis, bukaan jendala ataupun rooster mampu menangkap angin secara maksimal sehingga sirkulasi udara berjalan dengan baik (cross ventilation). Jika kita ketahui teorinya, angin muson bergerak dari utara-selatan dan sebaliknya. Jika lokasi hunian menghadap ke timur-barat, perlu perlakuan khusus, seperti membutuhkan shading device, kanopi, ataupun kisi-kisi untuk menghalangi sinar matahari masuk langsung yang menimbulkan ruang dalam mengalami overheat atau panas berlebih. Hal ini adalah tantangan, karena otak atik rancangan harus tetap bisa menghadirkan kenyamanan.

Perletakan ruang dalam juga demikian, tatanan ruang lebih baik menghadirkan ruang inti dan tepi. Ruang inti kegiatan seperti ruang keluarga, sedangkan tepi bisa berupa kamar tidur, dapur, ruang tamu dan kamar mandi, yang pencapaian dari ruang inti ke tepi dapat diakses secara langsung. Dengan konsep ini, ruang tepi harus bisa mendapatkan sinar matahari dan sirkulasi udara yang baik agar tidak menimbulkan udara pengap dan tidak sehat. Kelemahan yang seringkali kita jumpai di perumahan saat ini adalah posisi kamar mandi yang diapit kamar tidur, yang mana udara tidak dapat masuk langsung secara bebas sehingga harus menggunakan blower udara.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *