SEPENGGAL CERITA MASUK DI KAMPUS UNITRI

SEPENGGAL CERITA MASUK DI KAMPUS UNITRI

Oleh : Dekick Jacinda – AL.2018

Oke sebelumnya saya akan cerita disini pengalaman waktu pertama kali datang ke malang sampai masa ordik. Perkenalkan namaku Dekick Jacinda One Alvina asal kota Bojonegoro,belum pernah terfikirkan akan kuliah di Malang karena memang keinginan pertama bisa kuliah di jawa tengah, namun berfikir kembali kalau saya ingin mencari jurusan yang sedikit peminat dan jarang ada di perguruan tinngi lainnya. Dari situlah saya diberi info oleh kakak tentang jurusan yang belum banyak orang tahu dan hanya beberapa perguruan tinngi yang punya jurusan ini. Jurusan Arsitektur Lanskap ternyata hanya ada 10 perguruan tinggi di Indonesia dan salah satunya di Malang yaitu Universitas Tribhuwana Tunggadewi.

Dimulai dari test ujian masuk perguruan, saat itu saya dapat hari ujian sabtu, 4 agustus 2018. Hari pertama test saya dibuat kaget karena rata-rata yang mengikuti test dari luar pulau, yang saya tau banyak yang dari Papua dan NTT waktu itu. Sempat berfikir benarkah ini universitas nya? Tapi setelah Tanya pak satpam dan akhirnya dibenarkan serta ditunjukan ruangan test yang berada di gedung E, test berlangsung selama 2 jam dan setelah itu saya langsung pulang ke Bojonegoro. Pengumuman hasil test hanya berjarak seminggu dan alhamdulillah saya diterima menjadi mahasiswa dengan jurusan Arsitektur Lanskap. Senang sekali Karena ini merupakan hal baru yang akan saya jalani kedepannya, mengingat dulu SMA saya jurusan ips dan kuliah mengambil jurusan ipa. Oke kembali lagi saya ke cerita, saya daftar ulang dan saat itu saya belum ada kenalan banyak, baru satu orang dan dia mahasiswa transfer dari bandung.


Baru saat masa ordik dilaksanakan tanggal 11 september 2018, saya baru punya kenalan teman. Banyak mereka ada yang dari Kalimantan, Ntt, Ntb, dan Papua. Kelompok saya adalah kelompok 4 Abdulrahman Saleh, persiapan mulai dari latihan yel-yel, membuat papan nama kelompok, membuat papan nama anggota , memecahkan teka teki barang yang harus dibawa pada saat ordik.

Ordik hari pertama saya diharuskan berkumpul jam 04.50 di lapangan, memakai pakaian hitam putih dan papan nama. Kami berkumpul di lapangan sampai jam 8 untuk latihan paper mop yang nantinya akan membentuk tulisan “ UNITRI BERDIKARI ”. Jam 2 kami berkumpul di lapangan lagi untuk paper mop dan berakhir jam 4 sore. Setelah itu, kami diberi waktu 2 jam untuk ishoma dan kembali jam 6 untuk latihan yel-yel kelompok. Selesai latihan dan menyiapkan semua keperluan untuk ordik hari kedua kami pulang karena sudah larut jam 22.00 wib.

Hari kedua ordik diwajibkan memakai baju batik dan berkumpul di lapangan jam 04.45 wib. Semua peserta menampilkan yel-yel kelompok dan ada satu kelompok yang yel-yel nya bagus juga heboh semua peserta kelompoknya, itu kelompok anak-anak papua yah pace-pace lah orang memanggilnya. Dilanjut setelah penilaian yel-yel, peserta dikelompokan per fakultas, karena lanskap masuk fakultas pertanian,maka tempat kumpulnya digor. Disini peserta dikenalkan semua prodi yang ada di pertanian, ada prodi Agroteknologi, Agribisnis, Teknologi Industri Pertanian, Peternakan, dan Arsitektur Lanskap.
Setelah perkenalan semua prodi, ada perkenalan ukm-ukm di kampus dan games daerah yaitu mengenalkan budaya atau keunikan dari masing-masing daerah, contoh dari papua ada stand up comedy. Bahasa yang digunakan terkesan susah dimengerti tetapi cara bermonolognya unik dan punya ciri khas tersendiri yaitu mampu mengekspresikan mimik wajah dan intonasi suara sesuai topik yang dibahas. Acara ini berlangsung sampai jam 17.00 wib. Hari ini banyak cerita dan pengenalan yang dibagikan kepada peserta ordik, para peserta jadi tahu banyak hal dan belajar berbagai kebudayaan di indonesia ini.

Lanjut hari terakhir ordik, peserta diberi baju ordik dari kampus ,hari ini akan dirayakan juga penutupan ordik sampai malam. Acaranya sangat meriah dan para peserta lebih saling mengenal dan berbagi cerita keunikan daerah masing-masing. Disediakan panggung, banyak tampilan dari semua ukm dikampus yang ikut memeriahkan acara, malam ini menjadi malam terakhir kebersamaan kelompok kami. Ada rasa senang bercampur haru ketika semua saling melingkar dan merangkul sebagai tanda perpisahan kebersamaan kami waktu ordik. Inilah sepenggal kisah ordik yang mengenang di hati sampai sekarang. Terima kasih teman-teman karena sudah mengajarkan begitu banyak hal, berbagi cerita, mengenal budaya masing-masing, saling toleransi ditengah-tengah begitu banyak perbedaan yang ada. Cukup sekian pengalaman yang saya ceritakan, karena ini pertama kali mencurahkan cerita pengalaman ,jadi mohon maaf sekiranya ada salah kata atau kurang menarik. Saya masih akan mengembangkan lagi essay-essay berikutnya.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *